India saat ini dikenal memiliki hampir 4% total sumber air di dunia. Jumlah sebanyak itu, ternyata, tidak mengurangi upaya-upaya konservasi air yang ternyata telah dilakukan oleh peradaban kuno di sana.
Kota kuno dari peradaban lembah Indus,
Mohenjo-daro,
Dholavira dan dan
Harappa, diketahui telah memiliki sistem drainase, sumur, kanal, dan penyimpanan air.
(Great Bath, di Mohenjo-daro)Pentingnya air dapat dilihat dari keberadaan Great Bath, salah satu peninggalan kota Mohenjo-daro yang terkenal. Pemandian ini berukuran 11x7 meter, dengan kedalaman sampai 2.43 meter. Ada beberapa yang menyatakan bahwa pemandian ini berkait dengan ritual keagamaan, menunjukkan eratnya kaitan air dengan keagamaan pada waktu itu.
(Kompleks sumur dan pemandian di Harappa)
(Water reservoir di Dholavira)
Ada lebih dari 16 reservoir di Dholavira. Ukurannya bisa hingga sedalam 7 meter dengan panjang 79 meter. Secara umum reservoir diletakkan di pinggiran kota, sedangkan pemandian umum di pusat kota. Kanal dan reservoir di Dholavira sejauh ini adalah yang paling awal sepanjang sejarah peradaban manusia.
(Ilustrasi sistem pengairan di kota Lothar)
Di India kuno juga dikenal praktek pembersihan air. Mereka menggunakan kuningan untuk wadah air minum, di mana wadah kuningan terbukti membantu mengurangi penyakit yang terbawa dalam air.
Masih banyak contoh lain tentang konservasi air dalam peradaban India kuno. Mau tidak mau kita sekarang berpikir, kalau peradaban awal manusia saja sudah mementingkan ketersediaan air, dan mengatur penggunaannya, bagaimana dengan kita sekarang?